Kamis, 22 Januari 2015

Hutang



Hutang


Hutang adalah kewajiban suatu badan usaha/ perusahaan kepada pihak ketiga yang dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi di masa lalu.
a.  Jenis-jenis utang
Utang perusahaan secara garis besar dapat dikelompokan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Secara umum Utang jangka pendek adalah utang yang jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang jangka pendek merupakan utang yang hatus dilunasi menggunakan sumber-sumber yang termasu golongan aktiva lancar.
Yang termasuk kedalam utang jangka pendek antara lain :
1)    Hutang Dagang (Account Payable), yaitu hutang jangka pendek tidak di sertai perjanjian tertulis. Timbulnya karena transaksi pembelian kredit.
2)    Hutang Wesel (notes payable), yaitu hutang jangka pendek yang di sertai perjanjian tertulis sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Timbulnya wessel bayar.
-       Mengaksep wessel
-       Menyerahkan promes/aksep
3)    Utang Biaya (Accruals Payable) yaitu : suatu kewajiban yang telah menjadi beban (seharusnya sudah dibayar) tetapi belum di bayar karena belum saat pembayarannya.
Contoh :
-       Utang gaji
-       Utang listrik dan telepon
4)    Utang Deviden,  yaitu laba pemegang saham yang sudah diumumkan akan dibayar.
5)    Utang Pajak, misalnya utang PPN dan utang PPh
6)    Uang muka yang diterima dari pelanggan untuk penjualan yang akan dilakukan.
7)    Jaminan jangka pendek yang harus dikembalikan kepada pelanggan.
8)    Pendapatan yang diterima dimuka.

b.  Pencatatan Mutasi Utang Dagang
1.  Kelengkapan Pencatatan Utang Dagang
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan Piutang dan Utang
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan piutang ke dalam kartu piutang diantaranya sebagai berikut :
a.    Faktur pembelian yang diterima dari kreditur (pemasok);
b.    Kuitansi yang diterima dari kreditu atau bentuk lain sebagai bukti pembayaran utang, misalnya bukti pengeluaran kas yang disampaikan kepada kreditus sebagai pemberitahuan pembayaran;
c.    Memo kredit yang diterima dari kreditur sebagai bukti transaksi pembelian atau pengurangan harga faktur;
d.    Buku jurnal pembelian sebagai tempat mencatat faktur pembelian yang diterima dari pemasok;
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki satu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan. Jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan (tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan)
Contoh Bentuk Jurnal Pembelian.
Tgl.
No.
Dibeli
R
E
F
Debit
kredit
Faktur
dari
Pemb.
Prlngkp
serba-
utang
serbi
dagang

























e.    Buku jurnal pengeluaran kas sebagai tempat mencatat kuitansi pembayaran utang;
Buku jurnal pengeluaran kas berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran atau pembayaran melalui kas, yang meliputi pembayaran dengan uang tunai dan pembayaran dengan cara menyerahkan cek atau bilyet giro kepada pihak yang berhak menerima.
Contoh bentuk Jurnal Pengeluaran Kas
Tgl.
No.
Dibeli
R
E
F
Debit
Kredit
Fak-
tur
dari
Pemb.
utang
serba-
pot.
Kas
dagang
Serbi
pemb.




























f.      Buku jurnal umum atau jurnal pembelian retur sebagai tempat mencatat memo kredit yang diterima dari kreditur;
g.    Kartu utang atau akun utang tiap kreditur disediakan dalam buku besar sebagai tempat pemindah bukuan (posting) dari buku jurnal.

2.  Prosedur Pencatatan Mutasi Utang Dagang
Prosedur Pencatatan Mutasi Utang yang biasa digunakan antara lain sebagai berikut:
a.    Untuk tiap kreditur disediakan satu akun utang dalam buku besar;
b.    Untuk semua kreditur disediakan satu akun utang dalam buku besar sebagai rekening kontrol, selain akun untuk setiap krditur dalam buku pembantu;
c.    Mutasi utang dikelola dengan prosedur utang voucher.

a.    Prosedur satu akun utang untuk tiap kreditur
Prosedur ini disebut dengan prosedur akun utang (account payable prsedur). Transaksi mutasi utang yang telah dicatat dalam buku jurnal diposting kedalam buku besas pada akun utang kreditur yang bersangkutan. Dalam buku besar tidak ada akun Utang tempat mancatat mutasi utang secara berkeseluruhan (rekening kontrol. Prosedur pencatatan ini lebih cocok digunakan pada perusahan kecil yang jumlah krediturnya tidak banyak.

b.    Prosedur satu akun utang untuk semua kreditur
Pencatatan mutasi utang melalui prosedur ini, yaitu dalam buku besar disediakan satu akun utang sebagai tempat mencatat mutasi utang kepada semua kreditur. Mutasi utang kepada tiap kreditur dicatat dalam kartuutang kreditur yang bersangkutan sebagai buku pembantu. Akun utang dalam prosedur ini berfungsi sebagai akun kontrol. Dokumen transaksi yang diperlukan antara lain:
1)    Faktur pembelian
2)    Bukti pengeluaran kas
3)    Memo kredit yang diterima dari kreditur
Pemindahbukuan dari buku jurnal ke buku besar dilakukan secara periodik, misalnya tiap akhir bulan. Pengecekan kecocokan saldo akun sengan jumlah saldo utang menurut kartu utang, dapat dilakukan pada tiap blan atau tiap akhir triwulan. Dan digambarkan sebagai berikut:
Contoh Kartu Utang
KARTU UTANG
Nama Kreditur :
No. Kode Rek:
Alamat:
Batas Kredit :
Tgl
No
No.
Ket.
Mutasi
Saldo

Faktur
Bukti
Debit
Kredit
Debit
Kredit
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar